Mourning Soul
Belum lagi tuntas kurasakan bahagia itu,
ia pergi secepat angin.
Seperti mimpi,
hilang,
kosong.
Hanya menyisakan untukku jejak
kesedihan
dan
ketakmengertian.
Tak ingin kugugat takdir-Mu, Ya Khaliq
Walau kurasakan hatiku berdarah perih.
Walau tak siap kudapati diri bersabar.
Pena tlah tergores.
Takdir tlah tersurat.
Dan hanya kepada-Mu lah
kami menghiba rahmat, wahai Penguasa Jagat…
Depok, May 25, 2006
Untuk segumpal darah cinta kami yang harus pergi..
Labels: poem
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home